Seperti komoditi lainnya di Indonesia yang sangat peka terhadap musim, Ubi cilembu juga dalam setiap tahunnya pasti mengalami penurunan produksi. Hal ini dikarenakan masalah cuaca yang kurang bersahabat. Disamping itu pula produksi ubi cilembu yang masa tanamnya ± 4 bulan ini menjadi kendala yang sangat serius mengingat musim di indonesia sudah hampir tidak dapat diprediksi. Sebagai contoh, Ubi cilembu akan memiliki hasil panen yang baik lagi banyak jika penanaman ubi dilaksanakan pada 2-3 bulan menjelang musim hujan berakhir. Pada rentang waktu 2-3 bulan tersebut pertumbuhan ubi lebih mengarah pada daun dan akarnya. sedangkan setelah itu pembesaran atau pertumbuhan umbi pada ubi cilembu akan sangat baik pada 1 bulan kemarau. Jadi jika dirinci penanaman ubi cilembu yang baik itu adalah 2 bulan hujan + 2 bulan kemarau. Bukan sebaliknya. Karena jika sebaliknya, tanaman ubi cilembu akan diserang berbagai hama seperti tikus, ulat tanah (kuuk), dan yang paling berbahaya adalah lanas. Kesimpulannya, kurangnya produksi ubi cilembu yang menyebabkan mahalnya harga ubi dari petani disebabkan oleh cuaca yang tak dapat diprediksi.
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 comments:
Post a Comment